Jumat, 21 Oktober 2011

Kitab Tadzkirah dan Kesesatan di Dalamnya




Bismillaah, wash-shollaatu was salaamu alaa Rosulillah, wa’alaa aalihii washohbihii wa man waalaah…
Dalam tulisan ini, kami akan paparkan ajaran-ajaran ahmadiyah dari  kitab mereka sendiri, Tadzkiroh, kitab yang dianggap memuat wahyu-wahyu  suci, yang diturunkan oleh Alloh subhanahu wata’ala kepada si nabi  palsu, Mirza Ghulam Ahmad (MGA)


Kami, tidak akan berbicara panjang lebar dalam tulisan ini, karena  tujuan kami hanyalah untuk memuat fakta yang ada dalam kitab tadzkiroh  tersebut. Kami hanya akan menyebutkan akidah mereka, dengan disertai  rujukan dari kitab tadzkiroh tersebut. Semoga dengan ini, kita bisa  menyingkap tabir yang selama ini menutupi hakekat yang ada.
Yang mendorong kami menulis artikel ini adalah firman Alloh ta’ala

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya: tetaplah memberikan peringatan, karena  sesungguhnya peringatan itu akan selalu memberikan manfaat bagi orang  mukmin. (adz-Dzariyat: 55)


Begitu pula sabda Rosululloh –shollallohu alaihi wasallam-:

الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ

Artinya: “Agama ini adalah nasehat”. Kami (para  sahabat) bertanya: “Untuk siapa (nasehat itu) wahai Rosululloh?”.  Rosullulloh menjawab: “Untuk (mengajak ke jalan) Alloh, kitab-Nya,  rosul-Nya dan untuk umat islam, baik pemimpin maupun rakyatnya (HR.  Bukhori Muslim)

 Catatan penting:

Untuk lebih meng-efisien-kan tulisan, selanjutnya nama Mirza Gulam Ahmad kami singkat menjadi (MGA) 
Ayat yang nomor halamannya lebih dari satu, menunjukkan bahwa ayat  dengan redaksi yang sama, terdapat pada halaman-halaman tersebut.

Berikut ini, kami paparkan sebagian Akidah Ahmadiyah dari kitabnya langsung, yakni Kitab Tadzkiroh:

1. MGA MENDAPAT WAHYU, LANGSUNG DARI ALLOH.


Hal ini diungkapkan dengan jelas dalam[B] Tadzkiroh hal: 43

 وخاطبني   ربي, وقال: يا أحمد, بارك الله فيك

Dan tuhanku berbicara langsung kepadaku (MGA), Dia   berkata: “Wahai Ahmad (MGA), Alloh telah memberkahimu.

2. MGA ADALAH SEORANG ROSUL UTUSAN ALLOH

Ini adalah hakekat yang tak mungkin dielakkan, bahwa berdasarkan  wahyu di dalam Tadzkiroh, MGA adalah seorang Rosul setelah Nabi Muhammad  shollallohu alaihi wasallam,  dan hal ini sangat bertentangan  dengan Aquran, Surat al-Ahzab: 40, begitu pula bertentangan dengan  banyak hadits yang menerangkan tidak adanya kenabian setelah wafatnya  Rosululloh [I]shollallohu alaihi wasallam, bahkan beliau menjuluki  mereka yang mengaku nabi atau rosul sepeninggal beliau dengan julukan  Dajjal. (lihat HR. Bukhori, no: 3609, dan HR. Muslim, no: 157)

lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh hal: 496

يا أحمد,   جعلت مرسلا

Wahai ahmad (MGA), kamu telah dijadikan sebagai   seorang Rosul


3. RAHMAT ALLOH TELAH MEMENUHI KEDUA BIBIR MGA 

Di dalam Tadzkiroh firman yang menerangkan hal ini diulang-ulang di  beberapa tempat, sebagai contoh, coba anda merujuk Kitab Tadzkiroh pada  halaman berikut ini: 50, 98, 322, 366, dan  394-395. Bunyi ayat tersebut  adalah:

يا احمد,   فاضت الرحمة على شفتيك


Wahai Ahmad (MGA), Rahmat Alloh telah memenuhi kedua   bibirmu.


4. ORANG YANG MENGINGKARI AJARAN MGA ADALAH KAFIR DAN TERLAKNAT


Mereka menyerukan kerukunan kepada kaum muslimin, tapi ironisnya  kitab tadzkiroh menganggap kaum muslimin yang tidak sependapat dengan  mereka sebagai orang kafir dan terlaknat.


Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 749

أنت إمام   مبارك لعنة الله على الذي كفر (-) أنت إمام مبارك لعنة الله على الذي كفر (-)   أنت إمام مبارك لعنة الله على الذي كفر

 (-) Kamu (MGA) adalah pemimpin yang diberkahi,    LAKNAT ALLOH ATAS ORANG YANG KAFIR (mengingkarimu) (-) Kamu (MGA)  adalah pemimpin   yang diberkahi, LAKNAT ALLOH ATAS ORANG YANG KAFIR  (mengingkarimu) (-) Kamu (MGA) adalah pemimpin yang diberkahi, LAKNAT  ALLOH ATAS ORANG YANG KAFIR   (mengingkarimu)


5. NAMA ALLOH TIDAK SEMPURNA SEDANG NAMA MGA SEMPURNA.


Sungguh yang benar, adalah sebaliknya. Nama Alloh Jauh lebih  sempurna, dan tidak ada bandingannya dengan nama makhluk-Nya. Penulis  sangat heran, dan benar-benar heran, apakah akidah seperti ini, masih  pantas dianut dan dibela?!!


Firman ini ada diulang-ulang dalam Kitab Tadzkiroh, silahkan merujuknya ke hal: 51, 245, dan 366. Ayat tersebut berbunyi:


يا أحمد،   يتم إسمك ولا يتم إسمي

Wahai Ahmad (MGA), namamu sempurna, sedang nama-Ku tidak sempurna

6. MGA MEMPOSISIKAN DIRINYA, SEBAGAIMANA POSISI NABI ADAM alaihissalam


Kami mengatakan demikian karena ke-sembrono-an MGA yang menjiplak ayat suci al-Qur’an yang ditujukan kepada Nabi Adam [I]alaihissalam[/I],  kemudian mengganti nama Nabi Adam dengan namanya sendiri. Itulah maksud  perkataan kami bahwa: “MGA memposisikan dirinya, sebagaimana posisi  Nabi Adam”. Anda bisa merujuk ayat  tersebut dalam kita tadzkiroh  halaman berikut ini: 72, 368, 396, dan 628. Bunyi ayat tersebut adalah:

 يا أحمد,   اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ

Wahai Ahmad (MGA), tinggallah kamu dan isterimu   di surga ini!

Di dalam kitab suci Alquran, ayat ini adalah perintah   untuk Nabi Adam alaihissalam, tapi redaksi “Wahai (Nabi)   Adam” dirubah oleh MGA menjadi “Wahai Ahmad (MGA)”. (Lihat ayat   ini dalam Alquran, Surat   Al-baqoroh: 35 dan Al-a’rof 19)


7. MGA MEMPOSISIKAN DIRINYA, SEBAGAIMANA POSISI NABI NUH alaihissalam


Tindakan MGA ini sama dengan sebelumnya, hanya berbeda nama nabi yang  dirubahnya, kali ini ia merubah arah sasaran ayat yang semula untuk  Nabi Nuh alaihissalam, ia rubah sehingga mengarah kepada  dirinya sendiri. Anda bisa merujuknya ke Kitab Tadzkiroh halaman: 379,  dan inilah bunyi ayat dalam tadzkiroh tersebut:

وَاصْنَعِ   الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا

 Dan buatlah bahtera itu (Wahai MGA) dengan pengawasan dan petunjuk   wahyu kami


Di dalam kitab suci Alquran, ayat ini adalah perintah   untuk Nabi Nuh alaihissalam,  tapi oleh MGA arah sasaran ayat ini   dibelokkan, sehingga menjadi  perintah untuk dirinya, padahal situasinya   sangat berbeda, Nabi Nuh  membuat bahtera disebabkan akan adanya banjir   bandang yang  menenggelamkan bumi. Sedangkan MGA….???  (Lihat ayat ini dalam   Alquran, Surat   Hud: 37 dan Al-mukminun: 27)

8. MGA MEMPOSISIKAN DIRINYA, SEBAGAIMANA POSISI NABI IBROHIM alaihissalam

Ia juga ingin memposisikan dirinya sebagai Nabi Ibrohim [I]alaihissalam[/I], lihatlah kitab tadzkiroh halaman: 279, 366, dan 629. Bunyi ayat tadzkiroh tersebut adalah sebagai berikut:


إِنِّي جَاعِلُكَ   لِلنَّاسِ إِمَامًا

 Sesungguhnya aku menjadikan engkau (MGA) sebagai pemimpin bagi seluruh   manusia.

Di dalam kitab suci Alquran, sasaran ayat ini adalah Nabi   Ibrohim alaihissalam, tapi oleh MGA sasaran ayatnya diselewengkan,   sehingga mengarah kepada dirinya sendiri. (Lihat ayat ini dalam Alquran, Surat  Al-baqoroh: 124)

9. MGA MEMPOSISIKAN DIRINYA, SEBAGAIMANA POSISI NABI MUSA alaihissalam.


Kedudukan Nabi Musa juga tidak luput dari jamahannya, firman Alloh ta’ala yang ditujukan kepada Nabi Musa alaihissalam, ia rubah menjadi tertuju kepadanya. Lihatlah dalam Tadzkiroh halaman: 277


أَلْقَيْتُ   عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي

 Aku telah melimpahkan kepada engkau MGA   kasih sayang yang datang dari-Ku 

Di dalam kitab suci Alquran, sasaran ayat ini adalah Nabi   Musa alaihissalam, tapi oleh MGA, arah sasarannya dirubah, sehingga   mengarah kepada dirinya. (Lihat ayat ini dalam Alquran, Surat Thoha: 39)

10. MGA MEMPOSISIKAN DIRINYA, SEBAGAIMANA POSISI NABI ISA alaihissalam


Kepada Nabi Isa alaihissalam, ia juga melakukan hal yang sama, memposisikan dirinya sebagai Nabi Isa alaihissalam, bahkan dalam sebuah ayat ia mengaku sebagai al-Masih putra Maryam alaihissalam. Silahkan merujuk ke Kitab Tadzkiroh halaman: 62, 98, 519, 569 

إِنِّي مُتَوَفِّيكَ   وَرَافِعُكَ إِلَيَّ، وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا   إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Sesungguhnya aku mewafatkanmu (MGA), dan  mengangkat kamu kepada-Ku,   serta menjadikan orang-orang yang mengikuti  kamu di atas orang-orang kafir   sampai hari kiamat

Di dalam kitab suci Alquran, sasaran ayat ini adalah Nabi   Isa alaihissalam, tapi oleh MGA dibelokkan, sehingga mengarah kepada   dirinya. [B](Lihat ayat ini dalam Alquran, Surat    Ali Imron: 55)

Lihat ayat berikut dalam kitab Tadzkiroh, halaman: 98


وَجِيهًا   فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ


(MGA) Sebagai orang terkemuka di dunia   dan di akhirat serta termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Alloh)


Ayat ini sebenarnya adalah untuk Nabi Isa alaihissalam,   tapi si nabi palsu tersebut mengarahkannya kepada dirinya (Lihat ayat ini   dalam Alquran, Surat  Ali Imron: 45)

Lihat ayat berikut dalam kitab Tadzkiroh, halaman: 496, 569

الحمد   لله الذي جعلك المسيح ابن مريم

Segala puji bagi Alloh yang telah menjadikanmu (MGA) sebagai al-Masih   putra Maryam

Lihat ayat berikut dalam kitab Tadzkiroh, halaman: 519

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ   للمسيح الموعود

Sesungguhnya Kami menurunkannya (Tadzkiroh) untuk al-Masih yang ditunggu-tunggu   (MGA)


11. MGA MEMPOSISIKAN DIRINYA,  SEBAGAIMANA POSISI NABI MUHAMMAD shollallohu alaihi wasallam 


Nabi Muhammad adalah Rosul yang paling utama, oleh karenanya MGA  paling banyak memposisikan dirinya sebagai Nabi Muhammad -shollallohu  alaihi wasallam-.


lihatlah sebagai contoh, ayat-ayat dalam Tadzkiroh berikut ini pada halaman: 62, 81, 224, 277, 378, 495, 360[


قُلْ إِنْ   كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ

Katakanlah (MGA)! “Jika kalian (benar-benar) mencintai Alloh, maka   ikutilah aku! niscaya Alloh mencintai kalian”


Di dalam kitab suci Alquran, Ayat ini tidak lain adalah   perintah kepada Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam, tapi MGA   menjiplaknya, dan mengarahkannya kepada dirinya (Lihat ayat ini dalam   Alquran, Surat  Ali Imron: 31)

Lihat ayat berikut dalam kitab Tadzkiroh, halaman: 83, 396

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ   إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ


Dan tidaklah kami mengutusmu (MGA) kecuali sebagai rahmat bagi   seluruh alam

Di dalam kitab suci Alquran, Ayat ini merupakan   keistimewaan untuk Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam,   tapi  MGA menodai keistimewaan itu, dan   menjadikan dirinya seperti Nabi Muhammad [I]shollallohu alaihi wasallam. (Lihat   ayat ini dalam Alquran, Surat  Al-anbiya’: 107)

Lihat ayat berikut dalam kitab Tadzkiroh, halaman: 97


مُحَمَّدٌ   رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ


Muhammad (yakni MGA) itu adalah utusan Alloh,  dan orang-orang yang bersama   dengannya bersikap keras terhadap  orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang kepada   sesama mereka.

Subhanalloh… bahkan ayat yang nyata-nyata  menyebut nama   Muhammad pun diselewengkan oleh MGA, dan mengatakan  bahwa yang dimaksud   Muhammad adalah dirinya (MGA) (Lihat ayat ini dalam Alquran, Surat  Al-fath: 29)

Lihat ayat berikut dalam kitab Tadzkiroh, halaman: 98


إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ   الْكَوْثَرَ، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu (MGA) nikmat yang banyak,   maka dirikanlah sholat karena tuhanmu dan berkorbanlah!


Di dalam ayat suci Alquran, Ulama Islam sepakat, bahwa   sasaran ayat ini adalah Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam, tapi oleh   MGA dibelokkan, sehingga mengarah kepada dirinya. (Lihat ayat ini dalam   Alquran, Surat   Al-kautsar: 1-2)

Lihat ayat berikut dalam kitab Tadzkiroh, halaman: 98


وَضَعْنَا   عَنْكَ وِزْرَكَ - الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ -  وَرَفَعْنَا   لَكَ ذِكْرَكَ

Kami telah menghilangkan beban darimu (MGA)  yang memberatkan   punggungmu, dan kami pun telah meninggikan bagimu  (MGA) sebutan (nama) mu


Di dalam kitab suci Alquran, firman ini adalah untuk Nabi   Muhammad shollallohu alaihi wasallam, tapi oleh MGA ayat ini  dinodai, dengan merubah sasaran ayat ini mengarah   kepada dirinya. (Lihat ayat ini dalam Alquran, Surat Al-insyiroh: 2-4)

Lihat ayat berikut dalam kitab Tadzkiroh, halaman: 372


قُلْ إِنَّمَا   أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ

Katakanlah (MGA),  “Sesungguhnya aku   ini hanyalah seorang manusia seperti kalian, yang  telah menerima wahyu, bahwa   sesungguhnya sesembahan kalian adalah  sesembahan yang maha esa.”

Naudzubillah minal khudzlan… akibat tindakan    menodai ayat suci Alquran ini, si MGA dengan PD-nya mengalamatkan ayat  ini   kepada dirinya, padahal di dalam kitab suci alquran, ayat ini  adalah perintah   untuk Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam (Lihat ayat ini   dalam Alquran, Surat Al-kahfi: 110 dan Fush-shilat: 6)[

Lihat ayat berikut dalam kitab Tadzkiroh, halaman: 379


الَّذِينَ   يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ، يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ

 Orang-orang yang berjanji setia kepadamu  (MGA), sesungguhnya   mereka berjanji setia kepada Alloh, Tangan Alloh  di atas tangan mereka.

Di dalam Alquran, ayat ini adalah untuk Nabi Muhammad   shollallohu alaihi wasallam, tapi MGA mengarahkannya kepada dirinya. (Lihat ayat ini dalam Alquran, Surat Al-fath: 10)

Lihat ayat berikut dalam kitab Tadzkiroh, halaman: 495

إِنَّا كَفَيْنَاكَ   الْمُسْتَهْزِئِينَ

Sesungguhnya Kami memeliharamu (MGA), dari mereka yang mencaci-makimu


Ayat ini dalam Alquran adalah untuk Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam, tapi MGA menyematkannya untuk dirinya sendiri. (Lihat   ayat ini dalam Alquran, Surat   Al-hijr: 95)

12. MEMPOSISIKAN TADZKIROH, SEBAGAIMANA POSISI ALQUR’AN 

Inilah yang menjadi sebab utama, kenapa kaum muslimin mengatakan  bahwa Tadzkiroh adalah kitab suci kaum Ahmadiyah. Meskipun banyak  diantara mereka (kaum Ahmadiyah) tidak mengatakan bahwa Tadzkiroh adalah  kitab suci, tapi kenyataan yang ada dalam wahyu-wahyu Tadzkiroh  menunjukkan, bahwa MGA menganggap Tadzkiroh setara dengan Alquran,  sebagaimana Alquran adalah kitab suci, Tadzkiroh juga kitab suci.  Diantara bukti yang mendukung kesimpulan kami ini adalah, banyaknya  wahyu-wahyu di dalam Tadzkiroh, yang mensejajarkan antara Tadzkiroh  dengan Alquran. Coba anda perhatikan wahyu-wahyu dalam Tadzkiroh berikut  ini:

Tadzkiroh, halaman: 76, 278, 377, 637, dan 369 

وَبِالْحَقِّ   أَنْزَلْنَاهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَ

Dan Kami telah    menurunkan (Tadzkiroh) ini dengan sebenarnya, dan (Tadzkiroh) ini   turun dengan membawa kebenaran.


Di dalam kitab suci Alquran, sasaran ayat ini adalah    kitab suci Alquran, tapi oleh MGA, arah sasaran ayat tersebut  dibelokkan,   sehingga mengarah kepada Tadzkiroh. (Lihat ayat ini dalam Alquran, Surat Al-isro’: 105)

Tadzkiroh, halaman: 122, 382

لَوْ كَانَ   مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلافًا كَثِيرًا

Sekiranya ia (Tadzkiroh) itu bukan dari   sisi Alloh, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di   dalamnya.

Ayat ini, dalam kitab suci Alquran, adalah merupakan    keistimewaan Alquran, inilah diantara bentuk mukjizat Alquran yang  tidak   dimiliki oleh kitab-kitab suci lain. Tapi ternyata keistimewaan  itu dinodai   oleh ulah MGA, dengan menjadikan Tadzkiroh-nya sejajar  dengan Alquran,   sebagaimana Alquran tidak ada pertentangan di  dalamnya, begitu pula   Tadzkiroh!!! Padahal sesungguhnya perbedaan  antara keduanya, bagaikan   perbedaan antara langit dan bumi… (Lihat ayat ini dalam Alquran, Surat An-nisa’: 82)

Tadzkiroh, halaman: 254

إِنْ كُنْتُمْ   فِي رَيْبٍ مِمَّا [/B]أيدنا[B] عَبْدَنَا فَأْتُوا [/B]بكتاب[B] مِنْ   مِثْلِهِ

Jika kalian (tetap) meragukan apa yang kami  kuatkan hamba kami   (MGA) dengannya (Tadzkiroh), maka buatlah satu  kitab (saja) yang menyamainya.

Subhanalloh… lihatlah ayat ini… bandingkan dengan ayat   yang ada dalam Alquran, surat Albaqoroh, ayat: 23.  Kalau saja MGA tidak mengakui Tadzkiroh-nya sebagai   kitab suci,  mengapa dia mendatangkan ayat-ayat yang sebenarnya ditujukan   kepada  Alquran, kemudian ia rubah menjadi tertuju kepada Tadzkiroh???!

Tadzkiroh, halaman: 523, 609

إِنْ كُنْتُمْ   فِي رَيْبٍ مِمَّا نزّلنا على عَبْدِنَا فَأْتُوا [/B]بشِفاء[B]ٍ مِنْ مِثْلِهِ

Jika kalian (tetap) meragukan apa yang kami  turunkan kepada hamba   kami (MGA, yakni Tadzkiroh), maka buatlah satu  obat (saja) yang menyamainya

Ayat ini, mirip dengan ayat sebelumnya, cuma ada sedikit   perbedaan redaksi. Lihat ayat ini dalam Alquran surat Albaqoroh: 23, dan   nilailah sendiri bagaimana MGA dengan beraninya, menjadikan Tadzkiroh-nya   menduduki posisi Alquran.

Tadzkiroh, halaman:  519, 564,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ   فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Tadzkiroh)  di malam lailatul qodar

La haula wala quwwata illa billah… penulis  yakin   jarang sekali kaum muslimin yang tidak hafal ayat ini, dan  mereka pun tahu   bahwa maksud ayat ini dalam kitab suci Alquran adalah  Alquran itu sendiri,   tapi lagi-lagi MGA mengarahkannya kepada kitab  Tadzkiroh-nya. Sungguh   tindakan yang sangat jauh di luar batas  kewajaran. (Lihat ayat ini dalam   Alquran, surat Alqodar, ayat:1)

Tadzkiroh, halaman: 595, 709[


تِلْكَ آيَاتُ   الْكِتَابِ الْمُبِينِ

Inilah ayat-ayat kitab (Tadzkiroh) yang jelas (makna dan lafalnya)

Di dalam Aquran sasaran Ayat ini adalah Alquran, tapi  si   nabi palsu MGA, menggubahnya dengan mengarahkannya ke kitab  Tadzkiroh-nya.   Apakah setelah mengetahui ini semua, masih ada yang  ragu mengatakan bahwa   menurut MGA, Tadzkiroh itu seperti Alquran,  yakni kitab suci???! Memang   penjahat tidak akan mengakui kejahatannya,  walaupun banyak fakta yang telah   membuktikan kejahatannya… (Lihat ayat ini dalam Alquran, Surat  Yusuf: 1, Asy-syu’aro: 2 dan Al-qoshosh: 2)

13. ALLOH MEMILIKI BANYAK ANAK, DAN DIA MEMPOSISIKAN MGA SEPERTI ANAK-ANAKNYA.


Mulai poin ke-13 ini, komentar kami serahkan kepada para pembaca,  tidak lain tujuan kami adalah, agar tulisan ini tidak menjadi semakin  panjang, juga agar anda lebih bisa menghayati sendiri kesesatan nyata  yang ada di dalamnya.

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 436

أنت مني   بمنزلة أولادي

Kamu (MGA) di sisi-Ku memiliki kedudukan seperti   anak-anak-Ku

14. MGA ADALAH TUJUAN ALLOH

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 83, 224, 242, 279, 293, 366, 394, 496, 569, 629

يا   أحمدي, أنت مرادي

Wahai ahmad-Ku (MGA), engkau adalah tujuan-Ku


15. ALLOH MENYEMATKAN KEMULIAAN MGA DENGAN TANGAN-NYA SENDIRI.

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 83, 242, 366, 394-395

غرست   كرامتك بيدي

 Aku telah menyematkan kemulianmu (MGA) dengan tangan-Ku   sendiri

16. RAHASIA MGA ADALAH RAHASIA ALLOH juga

 Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 98, 394, 496, 629

سرك سري

Rahasiamu (MGA) adalah rahasia-Ku (juga)


17. ISTRI MGA DAN KERABATNYA, TERMASUK KELUARGANYA ALLOH

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 138


اعلم أن   زوجة أحمد وأقاربها كانوا من عشيرتي

 Ketahuilah, bahwa isteri ahmad (MGA) dan   kerabat-kerabat dekatnya itu adalah termasuk keluarga-Ku juga.

18. MEMILIH MGA SEBAGAI ROSUL, ADALAH KEPERLUAN ALLOH SENDIRI.

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 224, 246, 277, 394-395, 495-496, 569

اخترتك   لنفسي

 Aku memilihmu untuk diri-Ku


9. KEMULIAAN MGA DI SISI ALLOH TIDAK DIKETAHUI OLEH SELURUH MAKHLUK-NYA.

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 246, 396, 495-496, 569

أنت مني   بمنزلة لا يعلمها الخلق

Kamu (MGA) di sisi-Ku memiliki kedudukan yang tidak   diketahui oleh seluruh makhluk

20. ALLOH MENGABULKAN SEMUA DOA MGA

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 294

يا أحمد   أجيب كل دعائك إلا في شركائك

Wahai Ahmad (MGA), aku akan mengabulkan setiap permohonan   dalam doamu, kecuali dalam hal sekutu-sekutumu

21. MGA BERASAL DARI ALLOH, DAN ALLOH BERASAL DARI MGA

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 436

أنت مني   وأنا منك

Kamu (MGA) berasal dari-Ku dan Aku berasal darimu.

22. JIKA MGA MARAH, ALLOH JUGA MARAH

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 495-496, 569

إذا غضبت   غضبت وكلما أحببت أحببت

Apabila engkau (MGA) marah, maka aku pun marah. Dan setiap   kali kamu menyayangi (seseorang), maka Aku pun menyayangi (dia)

23. ALLOH BERJALAN MENUJU KE ARAH MGA

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 496

يحمدك   الله ويمشي إليك

Alloh memujimu (MGA) dan berjalan ke arahmu

24. MGA MEMILIKI HAK UNTUK DI TAUHID-KAN DAN DI-ESA-KAN

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 394-395, 495-496, 569

أنت مني   بمنزلة توحيدي وتفريدي

Kamu (MGA) di sisi-Ku memiliki kedudukan tauhid-Ku dan   keesaan-Ku

25. MGA DARI AIRNYA ALLOH

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 496

أنت من   ماءنا وهم من فشل

Kamu (MGA) berasal dari air Kami, sedangkan mereka dari sesuatu yang gagal

26. ALLOH MELEBIHKAN MGA, DI ATAS SEGALA SESUATU.

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 569

أثرك   الله على كل شيء

Alloh telah melebihkan kamu (MGA) di atas segala sesuatu


27. GARIS KETURUNAN NENEK MOYANG MGA PUTUS, DAN DIMULAI LAGI DARI MGA

Lihat ayat berikut dalam Tadzkiroh, halaman: 277

ينقطع   آباءك ويبدأ منك

(Garis keturunan) nenek moyangmu (MGA) terputus   dan dimulai (lagi) darimu.

Demikian… artikel ini kami buat… mudah-mudahan memberikan manfaat  bagi para pembaca yang budiman, amin… Harapan penulis dari tulisan ini  adalah terbukanya wawasan masyarakat muslim, agar mereka mengetahui isi  ajaran yang diemban oleh Kitab Tadzkiroh-nya kaum Ahmadiyah, sehingga  menjadi semakin jelas perbedaan antara Ajaran Islam dan Ajaran  Tadzkiroh… bukan maksud kami memecah belah umat, tapi justru sebaliknya,  maksud kami dari tulisan ini adalah menyatukan umat pada akidah dan  agama yang sama…

Oleh: Addariny, Madinah, 19 Juni 2009 M / 26 jumada tsani 1430 H
[HR]
Tambahan dari kolom komentar di [LINK=http://addariny.wordpress.com/]blog beliau[/LINK]:


Semoga Alloh menyelamatkan kita dari sesatnya akidah ini…
Dengan tindakan amat beraninya itu, wajar kalau akhirnya MGA menuai buah  pahitnya sebelum matinya… sebagaimana ditulis dalam sebuah artikel  “Akhir kehidupan yang menghinakan” berikut ini:

Ajaran Ahmadiyah banyak mendapat penentangan dari para ulama di  India. Di antara ulama yang terdepan menentangnya adalah Asy-Syaikh  Tsana`ullah Al-Amru Tasri. Karena geram, Ghulam Ahmad akhirnya  mengeluarkan pernyataan pada tanggal 15 April 1907 yang ditujukan kepada  Asy-Syaikh Tsana`ullah. Di antara bunyinya:

“…Engkau selalu menyebutku di majalahmu (‘Ahlu Hadits’) ini sebagai  orang terlaknat, pendusta, pembohong, perusak… Maka aku banyak tersakiti  olehmu… Maka aku berdoa, jika aku memang pendusta dan pembohong  sebagaimana engkau sebutkan tentang aku di majalahmu, maka aku akan  binasa di masa hidupmu. Karena aku tahu bahwa umur pendusta dan perusak  itu tidak akan panjang… Tapi bila aku bukan pendusta dan pembohong  bahkan aku mendapat kemuliaan dalam bentuk bercakap dengan Allah, serta  aku adalah Al-Masih yang dijanjikan maka aku berdoa agar kamu tidak  selamat dari akibat orang-orang pendusta sesuai dengan sunnatullah.

Aku umumkan bahwa jika engkau tidak mati semasa aku hidup dengan  hukuman Allah yang tidak terjadi kecuali benar-benar dari Allah seperti  mati dengan sakit tha’un, atau kolera berarti AKU BUKAN RASUL DARI  ALLAH…

Aku berdoa kepada Allah, wahai penolongku Yang Maha Melihat, Yang  Maha Kuasa, Yang Maha Berilmu, Yang mengetahui rahasia qalbu, bila aku  ini adalah pendusta dan perusak dalam pandangan-Mu dan aku berdusta atas  diri-Mu malam dan siang hari, ya Allah, maka matikan aku di masa hidup  Ustadz Tsana`ullah. Bahagiakan jamaahnya dengan kematianku –Amin–.

Wahai Allah, jika aku benar dan Tsana`ullah di atas kesalahan serta  berdusta dalam tuduhannya terhadapku, maka matikan dia di masa hidupku  dengan penyakit-penyakit yang membinasakan seperti tha’un dan kolera  atau penyakit-penyakit selainnya….

Akhirnya, aku berharap dari Ustadz Tsana`ullah untuk menyebarkan  pernyataan ini di majalahnya. Kemudian berilah catatan kaki  sekehendaknya. Keputusannya sekarang di tangan Allah”.

Penulis, hamba Allah Ash-Shamad, Ghulam Ahmad, Al-Masih Al-Mau’ud.  Semoga Allah memberinya afiat dan bantuan. (Tabligh Risalat juz 10 hal.  120)

Apa yang terjadi setelah berlalu 13 bulan 10 hari dari waktu itu?  justru Ghulam Ahmad yang diserang ajal. Doanya menimpa dirinya sendiri.

Putranya Basyir Ahmad menceritakan:
“Ibuku mengabarkan kepadaku bahwa Hadrat (Ghulam Ahmad) butuh ke WC  langsung setelah makan, lalu tidur sejenak. Setelah itu butuh ke WC  lagi. Maka dia pergi ke sana 2 atau 3 kali tanpa memberitahu aku.  Kemudian dia bangunkan aku, maka aku melihatnya lemah sekali dan tidak  mampu untuk pergi ke ranjangnya. Oleh karenanya, dia duduk di tempat  tidurku. Mulailah aku mengusapnya dan memijatnya. Tak lama kemudian, ia  butuh ke WC lagi. Tetapi sekarang ia tidak dapat pergi ke WC, karena itu  dia buang hajat di sisi tempat tidur dan ia berbaring sejenak setelah  buang hajat. Kelemahan sudah mencapai puncaknya, tapi masih saja hendak  buang air besar. Diapun buang hajatnya, lalu dia muntah. Setelah muntah,  dia terlentang di atas punggungnya, dan kepalanya menimpa kayu dipan,  maka berubahlah keadaannya.” (Siratul Mahdi hal. 109 karya Basyir Ahmad)


Mertuanya juga menerangkan:

“Malam ketika sakitnya Hadhrat (Ghulam Ahmad), aku tidur di kamarku.  Ketika sakitnya semakin parah, mereka membangunkan aku dan aku melihat  rasa sakit yang dia derita. Dia katakan kepadaku, ‘Aku terkena kolera.’  Kemudian tidak bicara lagi setelah itu dengan kata yang jelas, sampai  mati pada hari berikutnya setelah jam 10 pagi.” (Hayat Nashir Rahim  Ghulam Al-Qadiyani hal. 14)

Pada akhirnya dia mati tanggal 26 Mei 1908.

Sementara Asy-Syaikh Tsana`ullah tetap hidup setelah kematiannya  selama hampir 40 tahun. Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta’ala singkap  tabir kepalsuannya dengan akhir kehidupan yang menghinakan, sebagaimana  dia sendiri memohonkannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kini siapa yang sadar dan bertobat setelah tersingkap kedustaannya?
Sungguh akhir hidup yang tragis, semoga kita bisa mengambil ibroh dari  kisah ini, sehingga kita hidup dengan selamat sampai akhir hayat, di  dunia dan akhirat…
Last modified on Thursday, 10 February 2011 19:07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar