Suami adalah pemimpin dalam keluarganya. Sebagaimana layaknya seorang pemimpin, ia harus menjadi teladan yang baik dan dia memegang tanggung jawab penuh atas orang-orang yang dipimpinnya. Berhati-hatilah para ayah dan para suami karena istri Anda dan anak-anak Anda dapat menarik kaki Anda masuk ke dalam Neraka tempat siksa yang tak tertandingi.
Perlu di ingat bahwa dalam ajaran islam, Kewajiban suami sekaligus ayah bukan hanya mencari nafkah saja. Namun banyak kewajiban lainnya, salah satunya menjaga keluarganya dari api neraka. Hendaknya seorang suami sekaligus ayah mengajarkan persoalan-persoalan yang belum diketahui oleh istrinya dan anak-anaknya perihal agama. Atau belajar se-keluarga mendalami ajaran agama bersama-sama, dengan cara menghadiri kajian-kajian agama bersama-sama dan tentunya kajian yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadist berdasarkan pemahaman yang sesuai dengan ajaran Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Kebutuhan untuk memperbaiki kualitas agama sama pentingnya seperti memenuhi kebutuhan terhadap makanan serta pakaian sebab taruhannya adalah kehidupan akhirat Anda dan keluarga Anda.
Allah ta’ala berfirman, (terjemahannya)
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka ” (QS. At-Tahrim: 6)
Tidak cukup sekedar itu, kewajiban laki-laki dalam rumahtangganya tidak cukup sebatas mengajarkan ilmu agama saja, tapi suami sekaligus ayah juga harus mewajibkan kepada istrinya dan anak-anaknya untuk dapat melaksanakan semua ilmu agama yang sudah istri dan anak-anaknya ketahui. Suami harus mampu mengontrol dan mengawasi istri dan anak-anaknya agar tidak melakukan perbuatan maksiat dan syirik, sebab seorang suami sekaligus ayah adalah penanggung jawab bagi istri dan anak-anaknya di akhirat kelak. Seorang suami sekaligus ayah diperintahkan menjaga serta mengayomi keluarganya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. bersabda
“ Seorang suami adalah pemimpin di rumahnya, dan ia akan diminta pertanggungan jawab tentang kepemimpinannya ” (HR.
Muttafaq Alaih)
Tanggung jawab yang dipegang suami sekaligus ayah (laki-laki muslim), juga termasuk dengan bagaimana cara berpakaian istri dan anak-anaknya. Maka dari itulah ada ungkapan bahwa “Selangkah anak perempuan keluar dari rumah tanpa menutup aurat, maka selangkah juga ayahnya itu hampir ke neraka” dan ungkapan yang lainnya yaitu “Selangkah istri keluar dari rumah tanpa menutup aurat, maka selangkah juga suaminya itu hampir
ke neraka”
Menutup aurat (berhijab) bukanlah budaya negara tertentu. Menutup aurat (berhijab) adalah kewajiban setiap wanita yang mengaku bertuhan satu yaitu Allah azza wa jalla . Menutup aurat (berhijab) bukan hanya wajib bagi istri dan anak perempuan nabi Muhammad, tetapi juga wajib bagi istri orang mukmin dan seluruh
wanita-wanita beriman.
Terjemahannya:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.. “ (QS al-Ahzab [33]: 59).
"Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya, janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (QS an-Nur [24]: 31)
Jangan biarkan diri Anda jatuh ke neraka lantaran perbuatan maksiat, kesyirikan dan ketidak patuhan istri dan anak-anak Anda tehadap perintah Allah tuhan yang tunggal sang penguasa semesta alam.
Semoga kita termasuk golongan mukmin dan beriman…
Aamiin yaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar