ASY-sura : 25
Dari Anas bin Malik Radhiyallohu'anhu berkata: Rasulullah Sholallohu'alaihiwasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan seorang yang menemukan kembali tiba-tiba untanya yang telah hilang daripadanya di tengah hutan.” (Bukhari – Muslim)
Imam Nawawi menulis dalam Bab Taubat, berkata ulama:
“Taubat itu wajib dari setiap dosa. Taubat seorang hamba dengan Allah Taala, tidak berkait dengan hak manusia lain, mempunyai tiga syarat:
Berhenti dari melakukan maksiat.
Menyesal karena melakukannya.
Bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
Jika maksiat itu berkaitan dengan hak manusia, syaratnya ada empat termasuk tiga syarat di atas dan menyelesaikan urusannya dengan orang yang berhak. Jika ia berkaitan dengan harta dan seumpamanya, harus mengembalikannya. Jika berkaitan dengan sumpah, tuduhan dan seumpamanya, maka harus meminta maaf. Jika ia berkaitan dengan mengumpat, maka ia harus meminta dihalalkan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar