Sabtu, 19 November 2011

COBA PIKIRKAN

Pada saat ini banyak orang berpikir dengan akal mereka tanpa mereka sadari akal itu ada batasnya karena dia pemberian Allah Azza wa Jalla. Akal kita terbatas dengan yang diberikan Allah saja tidak bisa melebihi dari pemberiannya. Rabb telah membuat semuanya dengan perhitungan dan dia juga telah mencatatnya sebelum lagit dan bumi di buat,  tetang semua yang akan terjadi (50 ribu tahun) dan yang dapat merubahnya hanya dengan do’a.

Banyak hal-hal yang telah di beri tahu pada rosulullah hal-hal yang kita tidak tahu tapi hal itu sudah terjadi sekarang setelah rasulullh lama telah tidak ada di dunia yang fana ini.

Beberapa contoh yang akan ana ungkapkan disini.

  1. Seorang istri lebih takut pada suaminya dari pada sama Allah. Si istri dilarang suami memakai jilbab maka si istri tidak berani mengenakan jilbab padahal Allah langsung yang menyuruh    يَا ٔاَيُّهَا انَُِّثيُّ قُمْ نِٔاَصِوَاجِكَ وَتََُاذِكَ وََِسَاءِ انًُْٔوِيُِِنيَ يُذَِِنيَ عَهَيِهِ ٍَّ يٍِِ جَهَاتِيثِهٍَِّ َرنِكَ َٔادًَِ ٔاٌَْ يُ ِعشَفٍَْ فَهَا يُ ِٔورَيٍَِ وَكَاٌَ انهَّهُ غَفُىسّا سَحِيًّاHai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Jilbab bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala. Kenapa si istri tidak berani menentang suami kerena takut ribut, takut tidak di kasih makan atau apalah dan mungkin juga takut di cerai. Padahal rezeki yang dipadati suami kerena Allah beri walaupun si suami berkerja keras kalau Allah belum kasih rezekinya dia tidak akan dapat. Coba pikir kalau kita tidak berjilbab semua orang memandang diri kita ada yang kagum dengan kecantikan yang di berikan Allah dan ada yang tanpa kita sadar dia menikmati tubuh kita dengan pandangan yang penuh dengan sahwat. Si suami tanpa sadar membiarkan istrinya di nikmati semua orang dengan mata-mata nakal. Para suami berpikirlah istrimu untuk kau nikmati sendiri keindahannya tak usah bagi orang betapa mulianya Allah menghargai wanita. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
    صُِِفَا ٌِ يٍِِ ٔاَهِمِ انَُّاسِ نَىِ ٔاَسَهًَُا قَىِْو يَعَهُىِ سِيَاطٌ كََٔارَْابِ انْثََقشِ يَ ِضشِتُىٌَ تِهَا انَُّاسَ وََِسَاءٌ كَاسِيَاخْ عَاسِيَا ْخ يًُِيالَخْ يَأيِالَخْ سُءُوسُهٍَُّ كََٔاسًَُِِحِ انْثُ ِخدِ انًَْأيِهَحِ الَ يَذِخُهٍَْ انْجََُّحَ وَالَ يَجِذٌَِ سِحيَهَا وَٕاٌَِّ سِحيَ َها نَيُىجَ ُذ يِ ٍِ يَسِريَجِ كَزَا وَكَزَا
    “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak - lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
  2. Sholat ini juga banyak yang suka meninggalkannya dengan berbagai alasan ada yang repotlah, ada yang bentar lagi dan akhirnya tidak melakukan sholat. Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah shalat. Barangsiapa meninggalkan shalat, maka ia kafir” [HR Muslim no. 978]. Salah seorang tabi’in bernama Abdullah bin Syaqiq rahimahullah berkata, “Dulu para shahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amal yang apabila ditinggalkan menyebabkan kafir kecuali shalat. ”[Perkataan ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Abdullah bin Syaqiq Al ‘Aqliy seorang tabi’in dan Hakim mengatakan bahwa hadits ini bersambung dengan menyebut Abu Hurairah di dalamnya. Dan sanad (periwayat) hadits ini adalah shohih]. Padahal sholat tiang agama, kita tanpa sholat seluruh amal ibadah kita tidak akan di hitung Allah. Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat. ”[HR. Tirmidzi no. 2825. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi] Tanpa kita sadari Allahu Ta’ala  telah banyak memberi kita kenikmatan dalam satu hari, masa hanya untuk bersyukur menyembahnya kita sulit menyediakan waktu yang tepat untuNya? Dalam sholat ada pelajaran tetang tata tertip dengan waktu atau menghargai waktu. Sholat sehari semalam 5 waktu itupun tidak banyak lebih banyak waktu yang kita pakai untuk diri kita sendiri. Padahal dengan sholat karena Allah tanpa adanya syirik insya Allah akan mengantarkan kita kesurganya Allah tentunya dengan rahmadNya. Laki-laki punya kewajiban sholat di mesjid ikut berjama’ah karena kalau dia tahu keutamaan sholat berjama’ah dan pahala yang besar akan di dapat di shaf terdepan dia akan datang dengan merangkak.
  3. Akhir zaman telah tampak sesuai dengan dalil rasulullah dengan menghalalkan yang haram, seperti musik malahan ada istilah musik islami dari mana jadi bisa islami? Kalau kita mendengarkan musik afwan apakah kita mengaji? Berdo’a? kita lantun-lantunkan syair-syair yang kadang mengabil cuplikan ayat-ayat Al-qur’an dan kadang do’a yang syar’I tapi kita tidak tahu untuk apa memang kita dibuat tenang oleh shetan dari mengingat Allah. Padahal musik sudah dilarang Allah di (QS Al-Luqman : 6) “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan” (baca juga asbabul). Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna (lahwal hadits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.” Arti perkataan tidak berguna adalah nyanyian. Ayat-ayat lain yang dijadikan dalil pengharaman nyanyian adalah Qs. an-Najm [53]: 59-61; dan Qs. al-Isrâ’ [17]: 64) Hadits Abu Malik Al-Asy’ari Radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shalallahu alayhi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang menghalalkan zina, sutera, arak, dan alat-alat musik (al-ma’azif).” [HR. Bukhari, Shahih Bukhari, hadits no. 5590]. Hadits Aisyah Radhiallahu anha Rasulullah Shalallahu alayhi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mengharamkan nyanyian-nyanyian (qoynah) dan menjualbelikannya, mempelajarinya atau mendengarkannya.” Kemudian beliau membacakan ayat di atas. [HR.Ibnu Abi Dunya dan Ibnu Mardawaih]. Hadits dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu anhu, Rasulullah Shalallahu alayhi wa sallam bersabda: “Nyanyian itu bisa menimbulkan nifaq, seperti air menumbuhkan kembang.” [HR. Ibnu Abi Dunya dan al-Baihaqi, hadits mauquf]. Hadits dari Abu Umamah Radhiallahu anhu, Rasulullah Shalallahu alayhi wa sallam bersabda: Orang yang bernyanyi, maka Allah Azza wa Jalla mengutus padanya dua syaitan yang menunggangi dua pundaknya dan memukul-mukul tumitnya pada dada si penyanyi sampai dia berhenti.” [HR. Ibnu Abid Dunya]. Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Auf Radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shalallahu alayhi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya aku dilarang dari suara yang hina dan sesat, yaitu: 1. Alunan suara nyanyian yang melalaikan dengan iringan seruling syaitan (mazamirus syaithan). 2. Ratapan seorang ketika mendapat musibah sehingga menampar wajahnya sendiri dan merobek pakaiannya dengan ratapan syetan (rannatus syaithan).” Banyak dalil-dalil rasullullah menyatakan haram, karena nyanyian itu qur’annya shetan. Serta kita bertasyabbuh dengan agama lain yang memang do’anya dengan nyanyian bukankan Allah suruh kita menyelisihinya?
  4. Begitu banyak perayaan yang kita ikuti dari mengadakan pesta ulang tahun, sunatan, tahlilan, maulidan, isra mi’raj, dan banyak lagi yang tidak pernah ada contoh dari rasulullah tapi kita mengadakannya besar-besaran dan uang banyak habis kesitu tanpa ada pahala yang ada dosa yang kita raih serta diakhir akhirat nanti kita akan dipertangung jawabkan kemana uang kita pakai? Padahal Allah melalui rasulullah telah memcontohkon semuanya karena islam telah sempurna (QS. Al-Maidah : 3) jadi dari mana datangnya semua perayaan yang tidak ada contoh dari nabi kita, sahabat beliau, dan genarasi sesudah sahabat (tabi’in-tabi’ut tabi’in)? Coba cari asal mulanya perayaan itu semua, karena semua ibadah tergantung dengan niatnya tapi tidak melanggar aturan Allah. Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa mengada adakan (sesuatu hal baru) dalam urusan (agama) kami yang (sebelumnya) tidak pernah ada, maka akan ditolak”. Dalam hadits lain beliau bersabda : “Kamu semua harus berpegang teguh pada sunnahku (setelah Al qur’an) dan sunnah Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk Allah sesudahku, berpeganglah dengan sunnah itu, dan gigitlah dengan gigi geraham kalian sekuat kuatnya, serta jauhilah perbuatan baru (dalam agama), karena setiap perbuatan baru itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah itu sesat” (HR. Abu Daud dan Turmudzi). Maka dalam dua hadits ini kita dapatkan suatu peringatan keras, yaitu agar kita senantiasa waspada, jangan sampai mengadakan perbuatan baru yang tidak ada contoh apapun, begitu pula  dalam mengerjakan nya. Firman Allah ta’aala dalam kitab-Nya : “Dan apa yang dibawa Rasul kepadamu, maka terimalah ia, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah ia, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah keras siksaanNya (QS.Al Hasyr :7). “Karena itu hendaklah orang orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau adzab yang pedih” (QS. An Nur, 63). “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang orang yang mengharap (rahmat) Allah, dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab,21).
  5. Mencari ilmu dunia itu perlu tapi mencari ilmu Allah itu wajib tapi adakah para orang tua berfikir selamatkah anak saya nanti di akhirat? Mereka berfikir jadi apa nantinya (Dr, DR, Prof, Ir. SE, ST dan sarjana lainnya) takut nantinya anaknya susah di hari tuanya memang yang menentukan rezeki itu kita? Bukankah Allah yang menakdirkannya kadang Allah mengasih si fulan sedikit karena kalau banyak dia lupa sama Allah, kadang di kasih sama yang lainnya banyak karena dia biar dapat terus bersyukur tapi ada juga yang dikasih Allah lebih biar dia tambah lalai seperti orang-orang kafir. Orang miskin dan bertaqwa dia duluan masuk kesurga dari orang kaya yang bertaqwa karena masih banyak pertanggung jawaban hartanya di dapat dari mana dan di belanjakannnya untuk apa semua itu ditanya Allahu Malik. Allah berfirman : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (Qs Al-Mujadilah : 11). Ath-Thabari berkata, "Allah mengangkat derajat orang beriman yang berilmu di hadapan orang beriman yang tidak berilmu karena keutamaan ilmu mereka (jika mereka mengamalkan ilmu tersebut). Tafsir Ath-Thabari ; Qs Al-Mujadilah : 11. Asy-Syaukani berkata, "yaitu derajat yang tinggi dengan kemuliaan di dunia dan pahala di akherat" Tafsir Asy-Syaukani ; Qs Al-Mujadilah : 11 Ibnu Abdil Barr menukil perkataan Imam Malik, ”Tidak boleh mengambil ilmu dari empat orang; orang yang sangat dungu, ahli bid’ah yang mengajak kepada bid’ah, orang yang dikenal suka berdusta kepada manusia meskipun tidak mendustakan hadits Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam, dan dari orang shalih yang tidak tahu status hadits yang diriwayatkan.” (Jami’ Bayan Al Ilmi, hal 348).

Renungkan contoh-contoh diatas jangan kalian sia-siakan waktu yang didunia ini cuman sesaat saja tapi kalian korbankan waktu yang di akhirat untuk selamanya dan kekal didalamnya.

Allah begitu sayang pada ummat Muhammad Shalallahu alayhi wa sallam sampai semua di ajarkan afwan dari buang hajat  sampai kita mau tidurpun dengan adab-adabnya. Semua itu tergantung dengan niat kita kalau niatnya baik tapi tidak sesuai dengan tuntunan maka tertolak, kalau niatnya jelek tapi tidak dilakukan tidak dapat dosa sedangkan kalau niatnya benar dan ada tuntunannya itu akan mendapatkan pahala.

Islam itu mudah tidak sulit, yang sulit itu yang ada tambahan-tambahan yang entah dari mana asalnya yang menjadikannya seperti ibadah padahal dosa yang besar diraihnya karena ganjarannya neraka.

Catatan ini ana buat untuk mengingatkan diri ana khususnya berserta keluarga dan semoga bisa bermanfaat bagi yang lainnya, ingat kematian selalu mengintaimu.


Solo 15 Dzulhijah 1432 H/ 10 November 2011
Jam 20:56





Morina Syahmerdan (Ina ummu Sufri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar