Jumat, 25 November 2011

Hijab dan Batasan Mahrom Di Dalam Islam



Ana coba meringkas ceramah tetang Hijab dan Batasan Mahrom di Dalam Islam yang di ceramahkan oleh Ustadz Abu karimah Asykari yang diambil dari audio di sunnah qatar serta ada tambah kurangnya dari ana tanpa mengurangi maknanya. (ceramanya 3:05:14 dengan 3 kali pertemuan)

Segala puji bagi Allah, Shalawat dan salam semoga semua senantiasa terlimpah atas rosulullah dan atas keluarganya, para sahabantnya, dan siapa saja yang senantiasa setia mengikutinya.

Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Yang kami memuji-Nya, kami memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang berlindung dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa yang mendapatkan petunjuk Allah, tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh-Nya, tidak ada yang dapat menunjukinya. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah














Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (QS. Ali 'Imron (3):102).


Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (QS. An-Nisaa (4) : 1)



Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. Al-Ahzaab (33) :70-71)

Amma ba'du :









Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik perkataan adalah Kitabulloh dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang baru dan setiap perkara yang baru (dalam agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan di neraka.” (HR. Nasa’i dengan sanad shohih)


Alhamdulillah kita kitab wanita bab kekhususan tetang pakaian wanita. Islam ini datang untuk memuliakan wanita, dan untuk mengakat kehormatan wanita  yang dahulunya wanita sangat tidak disukai. Sebuah jeritan pilu dari seorang Muslimah, yang menyaksikan kemunduran yang terus-menerus menimpa saudarinya. Sebuah keprihatinan yang mendalam, ketika menyaksikan betapa banyak kaum Muslimah yang terjerat pada tipu daya dan propaganda yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam untuk merusak kehormatan mereka.

Bab berhijab dan menundukkan pandangan. Hijab artinya yang menhalangi seseorang untuk memandang ketempat lainnya. Ketika Allah memperjalankan rasulullah miraj yang rasulullah tidak mampu melihat Allah yang dilihat hanya cahanyanya Allah azza wa Jalla saja karena ada hijabnya. 

Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Salam ketika memberikan nasehat kepada para wanita Rasulullah mengatakan " Tidaklah dari kalian seorang  wanita yang meninggal  dari mereka memiliki 3 orang anak merka menjadi penghalang (hijab) dari api neraka (HR Bukhari)

Maka dari itu pakaian wanita yang menutupi dari pandangan-pandangan manusia ini dikatakan sebagai al hijab. Allah Subahana wataallah berfirman :


"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Al-Ahzaab (33) : 59).

Didahulukan istri dan anak-anak rasulullah karena kemulian mereka. Wanita kaum mu'min  ini ayat umum  jadi perintah ini untuk semua wanita-wanita kaum muknminah siapapun mereka dari jaman apapun ayat ini berlaku dan tidak ada penghapusannya berarti sampai akhir jaman.

Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya keseluruh tubuh, pakain ini utuk pakain luar wanita yang dipakai saat keluar rumah atau ada laki-laki yang bukan mahromnya. Wanita memakai dua pakaian yang dalam disebut khimar (tutup kepala sampai dada) dan pakaian luar yang menyelimuti seluruh tubuh disebut jijbab dan itu juga menutupi wajah-wajah mereka.

Pas turun ayat ini Ibnu Abi Hatm berkata bahwa Ummu Salama berkata " Takkala ayat ini turun "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Wanita-wanita Anshor keluar, seakan-akan di atas kepala mereka itu terdapat burung gagak kerena mereka sakinah / ketenangan jalannya. Di atas mereka terdapat pakain-pakaian hitam yang mereka pakai.

Ada juga riwayat lain  begitu ayat ini turun, Suami-suami mereka pulang kerumah mengabarkan kepada istri-istri mereka, para istri-istri hendak keluar rumah ada yang merobek horden/kain yang lebih untuk menutupi wajah-wajah mereka.

Ibnu Abas berkata "Allah memerintahkan  wanita-wanita kaum mukminin, jika keluar dari rumah mereka untuk suatu keperluan agar menutup wajah mereka dari atas kepala  meraka dengan jijbab serta menampakkan satu mata (mata kiri)" kata para ulama seluruh badan wanita itu aurat jadi tidak boleh tanpak.

Pada jaman dahulu ini cara membedakan diantara mereka wanita mukmin yang merdeka dengan orang-orang kafir, fasik, awajir, pelacur, dan para budak. Kaum muslimin agar mudah dikenal dan tidak diganggu.

Iman Suci beliau menjelaskan bahwa ada dari kaum fasik ngeceng/nongkrong ditempat-tempat gelap, dilorong-lorong Madina, mereka lakukan untuk menunggu wanita-wanita yang lewat. Kebiasaan dari kalangan budak-budak, pelacur keluar ditengah malam, kalangan orang fasik mengambil kesmpatan. Kalau ada orang yang lewat memakai jilbab (setelah turun ayat hijab) dan menjulurkan jilbabnya, dari jauh ada yang bilang jangan ganggu dia itu orang merdeka, terhormat, muslimah dan bukan pelacur. Sedangkan kalau yang lewat tidak memakai jilbab sama sekali sudah langsung mereka habisi. Untuk membedakan sehingga mereka tidak dinggangu.







“Ada dua golongan penduduk neraka yang sekarang saya belum melihat keduanya, yaitu: wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berlenggak-lenggok dan memiringkan kepalanya seperti punuk unta, dimana mereka tidak akan masuk surga, bahkan mencium baunya pun tidak bisa” (HR Muslim dan Ahmad)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar