JAWABAN KEDUA: Adakah Waktu-Waktu Tertentu (Khusus) Untuk Berziarah?
Ziarah Kubur dapat dilakukan kapan saja, tidak ada waktu yang khusus dan tidak boleh (tidak layak) dikhususkan untuk itu, baik pada bulan Sya’ban, Syawal maupun waktu-waktu yang lainnya. Hal ini karena tidak adanya dalil yang menunjukkan tentang adanya waktu khusus atau afdhal (paling baik) untuk berziarah kubur.
Ketika Syaikh Dr. Shâleh bin Fauzân Al-Fauzân ditanya tentang waktu/hari yang afdhal untuk berziarah, beliau berkata, “Tidak ada waktu khusus dan tidak ada waktu tertentu untuk berziarah kubur.” Lihat Al-Muntaqâ min Fatâwâ Syaikh Shâlih Al-Fauzân 2/166.
JAWABAN KETIGA Faidah Ziarah Kubur
Bagi yang Berziarah
Faidah yang bisa dipetik dan hasil yang akan didapatkan oleh orang yang berziarah kubur, antara lain :
Memberikan nasihat bagi dirinya.•Mengingatkannya kepada kematian, balasan dan hari kiamat.•Menambahkan kebaikan baginya.•Mengambil pelajaran.•Melunakkan (melembutkan) hati.•Menjadikannya zuhud terhadap dunia dan tamak terhadap kebaikan hari akhirat.Semua hal tersebut di atas ditunjukkan oleh hadits-hadits Nabi shallallâhu ‘alaihi wa âlihi wa sallam ,
إِنِّيْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الْآخِرَةَ وَلْتَزِدْكُمْ زِيَارَتُهَاخَيْرًا
“Sesungguhnya aku pernah melarang kalian dari berziarah kubur maka (sekarang) ziarahilah kubur sebab ziarah itu akan mengingatkan kalian terhadap hari akhirat dan akan menambah kebaikan pada diri kalian.” Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari hadits Buraidah bin Al-Hushaib (5/350, 355, 356 dan 361).
Dalam riwayat yang lain dari Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallâhu ‘anhu ,
فَإِنَّ فِيْهَا عِبْرَةً
“Sesungguhnya pada ziarah itu terdapat pelajaran”.
Diriwayatkan oleh Ahmad (3/38, 63, 66), Al-Hâkim (1/374-375) dan Al-Baihaqy (4/77) dari jalan Al-Hâkim.
Dalam riwayat yang lain dari Anas bin Mâlik radhiyallahu ‘anhu ,
فَإِنَّهَا يُرِقُّ الْقَلْبَ وَتَدْمَعُ الْعَيْنُ وَتُذِكَّرُ الْآخِرَةَ
“Sesungguhnya ziarah itu akan melunakkan hati, mengundang air mata dan mengingatkan pada hari kiamat.” Diriwayatkan oleh Al-Hâkim (1/376).
Bagi Penghuni Kubur
Penghuni kubur akan mendapatkan manfaat dari ziarah kubur dengan adanya salam yang ditujukan padanya yang berisi permohonan keselamatan, ampunan dan rahmat baginya. Semua hal ini hanya bisa didapatkan oleh seorang muslim. (Disebutkan oleh Syaikh Al-Albâny dalam Ahkâmul Janâiz 239)
Berkata Ibnul Qayyim rahimahullâh ,
“Pasal: Tentang Petunjuk Nabi shallallâhu ‘alaihi wa âlihi wa sallam dalam ziarah kubur: Adalah beliau shallallâhu ‘alaihi wa âlihi wa sallam jika menziarahi kubur para shahabatnya beliau menziarahinya untuk mendoakan mereka dan memintakan rahmat dan pengampunan bagi mereka. Inilah bentuk ziarah yang disunnahkan bagi ummatnya dan beliau syariatkan untuk mereka dan memerintahkan mereka jika menziarahi kuburan untuk mengatakan ,
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَلاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
“Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian.” (Disebutkan dalam Zâdul Ma’âd karya Ibnul Qayyim)
catatan diambil dari : Sucikan Aqidahmu Dari Noda-Noda Syirik
insya Allah masih bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar