Percakapan anak dengan ummi (ibu angkatnya) dengan cerita-cerita dan saling berbagi ilmu ada cerita yang menarik yang dapat diambil manfaat dari cerita ini. Qadarlullah untuk mendapatkan jalan menuju syariat dengan segala jalan, semoga semua kesalahan diampunkan dan melangkah kedepan lebih baik.
Percakapannya :
A: “Alhamdulillah akhr'a bisa juga Ana sering
silang pndpt sm ibu dan kk tp plg ana cm bisa diam Paling ana kena sindiran aja
dr mrka Apalgi ana sgt br sekali bljr islam"
U : “ana juga belum lama”
A : “Jujur ana ngaji dulu cuma waktu sd pas smp ana ga pernah
ngaji laga sampe ana kerja”
U : “cuman ana tdak mau
diam dulu awal2nya, sampai ada ketakutan tidur, karena ilmunya belum belajar, maklum
belajar di umur mulai senja. iya kita usaha mendalami agama dengan serius, sekarang
bacanya lagi kurang semoga bisa lagi cari ilmu dan dimudahkan oleh Allah”
(fisik tidak sehat)
A : “Alhamdulillah Allah masih
memberi hidayah untuk qt semua, Amiin, Um tw ga pertma kali ana ngaji”
U : “kenapa?”
A: “Dulu ana sgt jahil, benar2 jahil”
U : “ Lanjutkan ceritanya”
A : “Ana suka main, gaul'a
juga sama cwo trus ana juga pacaran, Tapi ana pacaran'a ga sampe parah, Paling
jalan makan breng, sampe 3bln kami pacaran dan udah mulai serius”
U : diam menyimak
A : “Tiba2 pacar ana nyuruh ana ngaji di majelis ta'lim, td'a ana
ga mw tapi akhir'a nurut. Wakut itu ana belum karena Allah tapi karena cinta,
Astaghfirullah. Keluarga ana juga udah tw hub ana degan'a dan mulai merestui,, karena
dia seorg ikhwan, Trus tanpa ada sebab dan akibat tiba2 ana diputusin um,"
U: “terus?”
A: “tapi dia tetap kekeh putusin ana, dia bilang cara qt salah, kalau mau
nikah harus ta'aruf bukan pacran. Yaudah degan berat hati qt putus, walaupun
dulu ana ga rela”
U: mendengar dengan baik
A: “Padahal ana dulu udah mulai nyoba beli gamis, disitu tiap malam ana
nangis um,,ana belum ngerti degan jawaban dia yang kaya gitu. Padahal ana udah
nurut tapi tetep ditinggalin.“
U : sambil membelai kepala dengan lembut
A : “Nah pas ana lagi nangis pas kebetulan malam jum'at, entah
kekuatan apa tiba2 ana diberi kesadaran, Subhanallah seperti hidayah Allah
masuk dalam hati ana”
U : sambil menyelus
menyabarkan. Dalam hati mengucapkan Alhamdulillah
A : “Ana kayak punya
kekuatan tersendri um, perasaan yang tid'a galau, sakit hati hilang semua”
U: “alhmadulillah”
A: “Alhamdulillah ana ikut ta'lim dari situ ana belajar islam, yang
tad'a ana ngaji pake celana b”ahan sama kaos panjang”
U : “sudah ceritanya?” (lama terdiam)
A : “2x pertemuan ana sudah pake gamis + kaos kaki
U : ”yab” (mendengarkan
dengan teharu)
A : “Lanjt ya um”
U : “silahkan Say”
A : “Alhamdulillah asbab
pcrn ana dpt hidayah. Ana sekarag sudah ga ingat lagi sama dia yang ana cari
cuma keridhoan Allah
U : ~_~
A : “Ana malahan berjanji tidak
akan pacaran lagi walau degan embel2 islami. Ana yakin degan janji Allah,
wanita yang baik untuk laki2 yang baik, maka'a ana ingin memperbaiki diri supaya
mendapat yang terbaik dari Nya. Sudah um, pegelngetik Itu pengalaman ana um Itu
terjdi setahun yg lalu
U : “nah ummi sudah
mendengarkan tidak perlu komentar, karena sudah tau apa yang dilakuan, nah
sekarang kita siap2 bobok ya.”
A : “ya um”
U : “sudah mulai mengantuk.
Insya Allah pengamamanmu ini dapatina jadikan pelajaran yang berharga. tunggu
tanggal mainya”
A : “Iya um, Bimbing ana ya ummi”
U : “insya Allah, tugas seorang
ibu menjadi pendengar yang baik kalau si anak bercerita, dan mencarikan
penyelesaiannya, serta membimbingnya, selalu kejalan yang haq, semoga ina dapat
jadi ummi yang baik buatmu nak”
A : “Ummi ana jadi sedih. Ingin peluk ummi”
U : senyum ina mengembang ~_~ dan merentangkan tangan
<===!!===> menyambutmu.
A : “Makasih ya ummi,, ana tambah semangat”
U : “jazakumullah khair, barakallahu fiik”
A : “Alhamdulillah ana dikenaLkan dgn ummi. Waiyya barakallah”
U : “alhamdulillah. ummi yang menyeramkan ini masih ada yang mau jadi anaknya”
A :“Sungguh suatu kebahagiaan buwat ana Ummi”
U : “la hau la walaquawata illah billah”
A : “Alhamdulillah”
U : ~_~
A : ^_~ “Ywdh ummi udah malam sambung besok
lagi ya”
U
: “iya sudah mulai mengatuk”
A
: “Ummi harus istirahat”
Singkat
ceritanya seperti itu. Ini dapat kita petik pelajaran yang berharga tanpa
hidayah dari Allah dan kita pun mau menjemputnya tidak mungkin hati kita mau
mengikutinya. Karena Allah Azza wa Jalla yang membolak balikkan hati. Semoga
kita selalu dalam istiqomah menjalankan Perintah-perintah Allah beserta
rasullnya dan meninggalkan syirik karena Allah tidak mengapuni dosa syirik.
Karena itulah ada yang berkata, "sesungguhnya dasar seluruh gerakan adalah cinta. Cinta merupakan dasar amal. Syirik dalam cinta berarti merupakan syirik kepada Allah".
Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata " Segala sesuatu yang berjalan berdasarkan cinta. Sebagi misalnya, engkau tidak bergerak menghampiri sesuatu, melainkan karena engkau mencintainya, termasukpula sesuap makanan, engkau tidak menyantapnya melainkan kerena engkau mencintainya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar